Laman

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ
Budi Pekerti Yang Paling Tinggi Adalah Rasa Malu Terhadap Diri Sendiri

GERAKAN TERSELUBUNG..


Hati-hati dg gerakan yg terpola secara
sistematis usaha segolongan ummat utk
menjauhkan ummat islam dari para ulama'nya.

Dari sekian bnyak diskusi yg telah di gelar bila
kita cermati sering muncul petarnyaan begni:
"Kamu ngikuti Kiyai atau ngikuti Nabi???".

"APAKAH BENAR FIQIH MAMPU MENGGUGURKAN AL-
QUR'AN DAN HADIST..???"

"Bagaimanakah kedudukan kitab kuning atas Al-
qur'an dan Hadits Nabi saw???

"Ulama itu kan manusia biasa seperti kita yg bs
salah dan bisa benar serta tdk ma'sum ????"

Pertanyaan tsb di atas merupakan bagian di
antara beberapa pola yg sdg mereka bangun
demi utk mewujudkan adanya gerakan
menjauhkan ummat islam dari para ulama'nya.

Bila usaha ini berhasil, sungguh tak
terbayangkan oleh kita semua bgmn ummat di
kemudian hari nanti dlm mengamalkan
agamanya. Mereka akan berijtihad sendiri dg
kedangkalan ilmu serta kebodohannya masing-
masing....

Waspadalah...waspadalah....waspadalah....

Dari beberapa pertanyaan yg sdh sy contohkan
di atas, mengandung suatu pengertian yg
resembunyi, di antaranya:

"Kamu ngikuti Kiyai atau ngikuti Nabi???".
Pertanyaan ini telah menuduh atau
beranggapan klu para Kyai itu tdk mengikuti
Nabi.
----------------------------------------------------------
"APAKAH BENAR FIQIH MAMPU MENGGUGURKAN AL-
QUR'AN DAN HADIST..???"
Pertanyaan ini telah menuduh atau
beranggapan klu kitab2 fikih yg di karang oleh
para ulama tdk bersumber dari Al-Qur'an
maupun Al-Hadits
---------------------------------------------------------
"Bagaimanakah kedudukan kitab kuning atas Al-
qur'an dan Hadits Nabi saw???
Pertanyaan ini telah menuduh atau
beranggapan klu kitab2 kuning
karang oleh para ulama tdk mengambil
sumbernya dari Al-Qur'an maupun Al-Hadits.
----------------------------------------------------------------
"Ulama itu kan manusia biasa seperti kita yg bs
salah dan bisa benar serta tdk ma'sum ????"
Pertanyaan ini telah menuduh atau
beranggapan klu para ulama itu org org bodoh
yg masih pantas dan layak org2 bodoh dan
dungu utk mengkritik serta mengkritisinya,
seakan2 sang pengkritik memposisikan dirinya
sbg pihak yg merasa lebih hebat, lebih alim,
lebih wira'i di bandingkan dg para ulama yg
dikritik itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar